Wednesday 12 June 2013

Cahaya Cinta Ilahi



Cahaya Cinta Ilahi


Allah tidak pernah menolak hambaNYA
hati hambaNYA yang menolak untuk mendekati Allah

di kala cahaya-NYA menjengok
hati berlalu sipu
meninggalkan cahaya termangu

di kala cahaya-NYA menjengah
hati sibuk hal dunia
meninggalkan cahaya menunggu setia

di kala cahaya-NYA senyum menyapa
hati memaling sahaja
meninggalkan cahaya membilang masa

Cahaya Cinta Ilahi
menjengah lagi
mengharapkan huluran kasih hamba-NYA
yang leka alpa
agar kembali kepada-NYA

Cahaya Cinta Ilahi
enggan berlalu pergi
kasihkan hamba yang berjiwa sepi

Cahaya Cinta Ilahi
menyapa lagi
wahai hamba-KU
ayuh kembali
kembali ke jalan ILAHI

Cahaya Cinta Ilahi
menerangi hati
menerangi diri



INDAH CAHAYA CINTA ILAHI



Syeikh Ibn 'Atha'illah menyatakan, "Cahaya yang tersimpan dalam hati, datang dari cahaya yang berasal dari khazanah keghaiban".

Cahaya yang selalu menerangi hati hamba itu sesungguhnya berasal dari cahaya sifat-Nya.

Syeikh Ibn Atha'illah meneruskan lagi, "Ada cahaya yang menyingkapkan tirai ciptaan-Nya untukmu, dan ada pula cahaya yang menyingkapkan tirai sifat-sifat Allah bagimu"

Dengan cahaya ciptaan-Nya (matahari), Allah Taala menyinari alam, di mana hamba-Nya boleh menyaksikan seluruh ciptaan-Nya melalui perantaraan cahaya matahari tersebut. Dan dengan cahaya Ilahiyah, hamba-Nya mampu untuk menyaksikan ALLAH melalui benda-benda ciptaan-Nya.

Adakala hamba-Nya terhenti di suatu perjalanan. Sebagaimana kata Syeikh Ibn Atha'illah, "Boleh jadi hati terhenti pada cahaya-cahaya, sebagaimana terhijabnya nafsu oleh gelapnya bayang-bayang ciptaan (makhluk)"

Hijab yang menghalangi hati manusia untuk berjalan menuju Allah adakalanya bersumber dari nurani, dan ada pula bersumber dari kegelapan. Hijab dari nurani berupa ilmu dan makrifat, yang tidak dijadikan sebagai alat menuju-Nya, melainkan menjadi tujuan. Dan hijab yang bersumber dari kegelapan berupa nafsu syahwat.

Syeikh Ibn Atha'illah mengingatkan, "Allah menutupi cahaya rahsia batin manusia dengan tebalnya perbuatan lahiriah yang nampak, untuk memuliakan cahaya itu agar tidak bebas dipandang dan lisan tidak bebas menyebut kemasyhurannya".

ALLAH Taala menutupi cahaya yang DIA berikan bagi para wali-NYA untuk tujuan melindungi diri para wali dan orang-orang di sekitarnya. Sebab, cahaya itu dapat membawa kesan yang menakjubkan bagi keduanya apabila tersingkap ke masyarakat umum (awam).


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...