Wednesday 20 January 2016

Mahu bermesra dengan Pencipta-MU?



"Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka engkau mesti garang terhadap dirimu (tidak menuruti nafsumu). Kalau engkau sudah merasa manisnya hubungan dengan Allah, tahukah engkau betapa pahitnya berpisah dengan-Nya"

Tuesday 19 January 2016

Setitis Iman, Segenggam Amal



Setitis Iman, Segenggam Amal.

Zu an-Nun berkata : Takut kepada neraka jika dibandingkan dengan takut terpisah dari Allah Taala adalah seperti satu titis air dari lautan yang besar.

"Kalaulah Kami telah tetapkan persediaan (memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada tiap-tiap seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami berikan kepada tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum masing-masing meninggal dunia, supaya tidak terkena azab di akhirat); tetapi telah tetap hukuman seksa dari-Ku : 'Demi sesungguhnya! Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa hidupnya tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)" (As-Sajdah : 13)

Dunia tiada erti apabila Akhirat dinanti



Wahai Penciptaku,
terasa agak sunyi apabila kurang berbicara dengan-MU
awan cerah kelihatan sendu
dunia luas terasa sempit, susah beradu
mengenangkan saat-saat indah bersama-MU, mengingati-MU

Wahai Penciptaku,
tiada tempat untuk ku mengadu
selain bait-bait bicara di blog lesu
bukan seperti dulu di dada buku
setiap satu luah satu persatu
agar hilang senak di kalbu
agar rindu datang bertamu
agar resah berlalu

Wahai Penciptaku,
makin sibuknya guru
buatku terpaku
ke mana arahku
mana assignment dulu
amal selalu
amal selalu
selalu

Wahai Penciptaku,
permudahkanlah jalanku menuju-MU
mudahkanlah aku sujud dan rukuk kepada-MU
penuhkanlah minda, hati, ingatan
hanya dengan CINTA dan RINDU kepada-MU
rahmatilah ahli keluargaku
rahmatilah ahli keluarga guruku

Wahai Penciptaku,
lusuhnya dunia
membuatku jemu
indahnya mengingati-MU
membuatku rindu

sungguh dunia tiada erti
apabila akhirat dinanti

Mengenal Wali Allah



"Maha Suci Allah Taala, Tuhan yang tidak menjadikan dalil (tanda bukti) untuk para wali-Nya, kecuali dari jalan dalil (bukti) yang menunjukkan kepada-Nya"

Allah swt sengaja tidak mengadakan suatu bukti untuk para wali-Nya, sekadar untuk mengenal kepada-Nya.

Syeikh Abul Abbas Al-Marsi r.a. berkata : "Untuk mengenal orang arif (waliyullah) itu lebih sukar daripada mengenal Allah Taala, sebab Allah swt itu mudah dikenal dengan Kamal dan Jamal-Nya (dengan adanya bukti-bukti kebesaran, kekuasaan dan keindahan ciptaan-Nya). Maka bagaimana pula anda akan dapat mengenal manusia yang sama saja seperti anda?"

Maksudnya ialah bahawa Allah Taala itu tidak boleh dikenal melainkan apa yang tampak nyata pada setiap perbuatan-Nya (mencipta dan mengatur), dan begitu juga untuk mengenali wali amat sukar melainkan apa yang tampak nyata pada sifat-sifat wali itu.

Jadi jika Allah Taala amat sukar untuk dikenali kecuali dengan taufik-Nya (petunjuk-Nya), demikian juga wali Allah juga amat sukar dikenali melainkan dengan Haq Allah Taala menyampaikan kepadanya.

Tanda wali itu ialah mengutamakan Haq Allah Taala dan berpaling (tidak menghiraukan) makhluk dengan melazimkan (mengekalkan) sunnah Rasul-Nya dengan bersungguh-sungguh.

Ketahuilah bahawa sesiapa yang mengenal Allah Taala, maka ia mengenali para wali-Nya. Ini kerana mengenal Allah Taala itu terhenti atas mengenal dirinya, sedang mengenal para wali itu pula terhenti atas mengenal Allah Taala.

Akhirat itu sangat hampir




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...