Sunday, 13 October 2013
Adakah kita mencintai-NYA dengan sebenar-benar CINTA?
Adakah kita mencintai-NYA dengan sebenar-benar CINTA?
Cinta itu membahagiakan
Cinta itu bisa melengkapkan sebuah kehidupan
Cinta itu juga bisa melukakan
Cinta juga bisa mengubati luka
Cinta bisa menyebabkan Sang Pencari Cinta menunggu setia
membilang bilah masa
mewirid nama Yang DiCintai
Andai cinta mengatur langkah pergi
Agaknya apa berlaku kepada Sang Pencari Cinta?
Apa itu CINTA?
Cinta ibarat pohon di dalam hati
akarnya tunduk patuh kepada kekasih yang dicintai
dahannya adalah pengetahuan tentang dirinya
rantingnya adalah rasa takut kepadanya
daun-daunnya adalah rasa malu kepadanya
buahnya adalah ketaatan kepadanya
dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya
Dalam sebuah Atsar Ilahiyah disebutkan : 'Wahai hamba-KU, hakmu atas diri-KU adalah mencintai, maka dengan hak-KU atas dirimu, jadilah engkau orang yang mencintai-KU'
Usah risau andai cinta makhluk berlaku pergi
tetapi yang patut engkau risau
ialah apabila cinta Allah menjauhi dirimu
adakah engkau tiada merasa apa-apa
jika terasa berjauhan dengan Yang DiCINTAI?
tiadakah rasa risau di hati?
tiadakah rasa rindu di hati?
tiadakah rasa sedih di hati?
tiadakah air mata yang menitis tatkala cinta suci berlalu pergi
Yahya ibn Mu'adz berkata : 'Cinta yang seberat biji sawi lebih aku cintai daripada beribadah selama 70 tahun tanpa rasa cinta'
Abu Bakar al-Katani berkata : 'Perdebatan tentang masalah cinta pernah terjadi di Mekah saat musim haji. Para syaikh (guru) banyak yang terlibat dalam perdebatan itu, sementara Junaid saat itu adalah orang yang paling muda di antara mereka. Mereka lalu berkata kepadanya : 'Wahai orang Irak, sampaikanlah pendapatmu!'
Junaid pun sentak menundukkan kepalanya, sementara air matanya mulai menitis membasahi pipinya. Kemudian dia berkata,
"Orang yang dilanda cinta adalah orang yang mengabaikan urusan dirinya,
selalu menyebut nama Tuhan-NYA,
menunaikan segala hak-NYA,
memandang wajah-NYA dengan hati,
membakar hati dengan cahaya kehendak-NYA,
minumannya jernih kerana berasal dari bejana cinta-NYA,
jika dia bicara, dia bicara kerana ALLAH,
jika dia berkata, maka perkataannya dari ALLAH,
jika dia bergerak, maka atas perintah ALLAH,
jika dia diam, maka dia bersama ALLAH,
dia dengan ALLAH (billah),
milik ALLAH (lillah),
dan bersama ALLAH (ma'Allah)"
Orang-orang pun menangis begitu mendengar perkataan Junaid. Mereka berkata, 'Perkataan itu cukup dan tidak perlu ditambah. Semoga Allah memberimu kekuatan wahai Taj al-Arifin (Mahkota Orang-Orang Yang Berilmu)'
Allah Allah Allah Allah Allah....
indahnya, indahnya, indahnya bersama ALLAH...
Rindunya terasa
Rindunya saat-saat sendirian bersama Allah
Alangkah bahagianya...
Alangkah bahagianya...
Alangkah bahagianya...
ALLAH...
Wahai Allah...
Wahai Penciptaku...
Wahai Allah...
Wahai Yang DiRindu...
Wahai Allah...
Wahai Pemilik Segala Cinta...
Bantu aku untuk mendekati-MU dan sentiasa bersama-MU...
Buangkanlah segala yang lain dari dalam hatiku...
Penuhi diri ini dan hati ini dengan rasa CINTA dan RINDU kepada-MU YANG SATU
Rasulullah saw bersabda : 'Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya'.
Moga kita semua BERSAMA ALLAH di dunia dan di akhirat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment