Jatuh Cinta dengan Pencipta-Mu

Jatuh Cinta dengan Pencipta-Mu


Ada ketikanya kita merasa kita perlu bersendirian dengan Pencipta kita. Ingin tinggalkan kesemua kesibukan dan keserabutan duniawi. Mungkin itulah yang dirasakan oleh sebahagian kita. Hinggakan guru meninggalkan anak muridnya, murid meninggalkan gurunya, ibu meninggalkan anaknya, anak meninggalkan ibunya, suami meninggalkan isterinya, isteri meninggalkan suaminya.

Ada ketikanya kita merasakan diri kita terkurung dalam penjara waktu. Ingin kita bebaskan diri kita agar sampai kepada-Nya. Walau jasad terpenjara, tetapi jiwa mula meneroka alam maya mencari cinta-Nya.

Ada ketikanya kita merasa kehausan cinta-Nya, merasa amat rindu menyebut nama-Nya. Ketika itu, kita tercari-cari apakah amalan untuk dipersembahkan kepada Yang Dirindu. Jiwa mula resah. Kerinduan mula terasa memuncak hingga mutiara jernih mengalir di pipi sujud kepada-Nya. Tiada kata diungkap melainkan rintihan kerinduan... Allah... Allah... Allah... Pemilik Segala Cinta... Menyebut nama-Nya sahaja mendatangkan bahagia dan damai di hati...

Keadaan jiwa yang mengiringi cinta adalah seperti merasa begitu dekat dan hampir, merasa diri berada dalam pelukan sang kekasih, merasa dipantau, takut, diri seolah lebur dalam diri sang kekasih, kekal bersama Sang Kekal, dan menyaksikan kehadiran kekasih hati di alam ruhani, rasa dimanjai dan memanjakan diri dengan Pemilik dirimu.

Al-Husayn ibn Manshur al-Hallaj berkata :
'Cinta adalah keberadaanmu bersama kekasihmu dengan menanggalkan sifat-sifatmu, sebab keseluruhan diri sang pencinta serasi dengan keseluruhan diri sang kekasih. Ketidakhadirannya adalah ketidakhadiran sang kekasih dan keberadaannya adalah keberadaan sang kekasih'

Dalam kitab Perindu Allah, Mari Jatuh Cinta, adalah dikatakan -

Cinta adalah kegembiraan hati melihat keindahan sang kekasih

Cinta adalah sang pencinta menghilangkan sifat-sifat dirinya dan menempatkan kekasihnya pada dirinya

Hakikat cinta adalah kamu menghapus segala sesuatu selain kekasihmu dari hatimu

Cinta umpama hati yang membakar segala sesuatu selain sang kekasih.

Cinta adalah kamu menghibahkan keseluruhan dirimu kepada kekasihmu sehingga tidak ada yang tersisa darimu sedikitpun

Hakikat cinta adalah apa yang tidak akan beres kecuali dengan melihat sang kekasih

Cinta adalah sebuah makna dari sang kekasih yang menaklukkan hati, akal tak sanggup menerangkan makna itu dan kata-kata tak mampu mengungkapkannya

Cinta adalah pepohonan yang tertanam dalam hati dan berbuah sesuai dengan kemampuan akal mencernanya

Benar,

Bila kita mula jatuh cinta pada-Nya, kita akan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk yang dicintai, kita akan membanyakkan solat sunat, kita akan berusaha membasahi lidah dan ingatan dengan zikrullah. Jiwa mula terasa kosong tanpa zikir pada-Nya. Kita akan meluahkan rasa cinta itu dengan apa cara sekalipun, hatta kepada guru yang mendidik dan mentarbiyah dan menunjukkan jalan menuju cinta-Nya tanpa sebarang rasa malu.

Kita bahagia menceritakannya. Kita bahagia menukilkan cinta kita kepada-Nya. Kita bahagia dengan perubahan pada diri kita kerana-Nya. Semuanya kita merasa ingin dikongsi kerana hati rasa bahagia. Semuanya mahu diungkapkan.

Wahai Tuhan, moga apa yang kuungkapkan, kunukilkan, kuceritakan tidak mendatangkan dosa dan menjauhkan diriku dari-Mu. Moga apa yang kulakukan tidak menjarakkan cintaku dengan cinta-Mu. Andai ada kesilapan dan dosa, ampun kupinta. Moga dibersihkan hati dari segala noda. Moga apa yang berlaku makin mendekatkan diriku kepada-Mu, wahai Penciptaku.

Terasa amat bahagia apabila merasa diri ini dimiliki oleh Sang Pemilik Yang Maha Penyayang.
Terasa amat bahagia apabila merasa rintihan ini didengari oleh Sang Pemilik Yang Maha Pengampun.

Bantulah hamba-Mu ini untuk menyerahkan diri kepada-Mu
Bantulah hamba-Mu ini untuk menyerahkan diri untuk diatur oleh-Mu

Bukakanlah hijab. Janganlah Engkau hijabkan diri-Mu Yang Maha Indah dari diriku.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Penjaga.